Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Rancaekek resmi melantik jajaran pengurus baru untuk masa khidmat 2025–2030 dalam acara Pelantikan dan Ta’aruf yang digelar khidmat pada Rabu, 30 Juli 2025 bertempat di Masjid Al-Hamim, Cluster Panorama Al-Hamim, Kampung Cipasir, Desa Jelegong (tepat di samping kantor SAMSAT Rancaekek).
Kepengurusan MUI Kecamatan Rancaekek masa khidmat 2025–2030 secara resmi dilantik oleh Ketua MUI Kabupaten Bandung, KH. Yayan Hasuna Hudaya, M.M.Pd. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama, pejabat pemerintah, dan para tamu undangan dari berbagai unsur masyarakat. Turut hadir Camat Rancaekek Ir. H. Diar Hadi Gusdinar, M.Si., Kapolsek Rancaekek Kompol Deny Sunjaya, S.H., M.H., Kepala KUA Rancaekek, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Ketua PAC Muslimat NU Rancaekek, serta para ketua dan pengurus MUI tingkat Desa dan Kelurahan se-Kecamatan Rancaekek.
Dalam pelantikan tersebut, Dr. KH. Uwoh Saepuloh, M.Ag. resmi dilantik sebagai Ketua MUI Kecamatan Rancaekek. Beliau merupakan sosok ulama sekaligus akademisi yang telah lama berkecimpung dalam dakwah dan pendidikan keislaman di wilayah Rancaekek. Pengukuhan ini menandai tonggak baru dalam kepemimpinan MUI Kecamatan Rancaekek dengan semangat pembaruan, penguatan ukhuwah, serta optimalisasi peran ulama dalam membimbing umat.
Dalam sambutannya, KH. Yayan Hasuna Hudaya menyampaikan harapan besar agar MUI Rancaekek ke depan dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah, khususnya dalam menjaga harmoni umat, memperkuat moderasi beragama, serta menjadi rujukan keilmuan dan fatwa-fatwa keagamaan yang rahmatan lil ‘alamin. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan ormas-ormas Islam, khususnya Nahdlatul Ulama, yang selama ini telah banyak berkontribusi dalam pembinaan masyarakat.
Senada dengan itu, Camat Rancaekek Ir. H. Diar Hadi Gusdinar, M.Si. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa keberadaan MUI sebagai lembaga keagamaan sangat penting dalam menjaga kondusivitas wilayah dan memberikan pembinaan spiritual kepada masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara MUI dengan lembaga pendidikan, pesantren, dan ormas Islam di Rancaekek.
Dr. KH. Uwoh Saepuloh dalam sambutan perdananya sebagai ketua terlantik, menyampaikan rasa syukur dan tanggung jawab besar yang diembannya. Ia mengajak seluruh jajaran pengurus MUI untuk bekerja bersama, menjaga soliditas internal, dan terbuka terhadap kolaborasi dengan berbagai pihak. “MUI bukan hanya tempat berkumpulnya para ulama, tapi harus menjadi pusat solusi umat. Kami ingin hadir lebih dekat dengan masyarakat, melalui dakwah yang menyejukkan dan pelayanan keagamaan yang profesional,” tegasnya.
Dalam suasana penuh kekhidmatan, acara juga diisi dengan sesi ta’aruf (perkenalan) jajaran pengurus baru, pembacaan ikrar, serta ditutup dengan doa bersama. Hadirin tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang berlangsung lancar dan tertib.
Kehadiran pengurus baru MUI Kecamatan Rancaekek ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara ulama, umara (pemerintah), dan masyarakat. Terutama dalam menyikapi tantangan zaman, seperti maraknya paham keagamaan yang menyimpang, krisis moral di kalangan generasi muda, serta perlunya peran aktif ulama dalam mendorong pembangunan sosial-keagamaan yang berkelanjutan.
Sinergi antara MUI dan Nahdlatul Ulama, sebagai ormas Islam terbesar di Rancaekek, juga menjadi perhatian utama. Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan program-program keumatan yang berdampak langsung, mulai dari edukasi keagamaan, pembinaan keluarga sakinah, hingga penguatan ekonomi umat berbasis masjid dan komunitas.
Dengan semangat baru dan kepemimpinan yang visioner, MUI Kecamatan Rancaekek masa khidmat 2025–2030 siap menjadi pilar utama dalam membina umat, menjaga kerukunan, dan memajukan Rancaekek yang religius, harmonis, dan sejahtera.