Rayakan malam HUT RI ke-80, NU Rancaekek Gelar Istigotsah dan Doa Bersama untuk Pejuang Kemerdekaan

Berita166 Dilihat

Malam menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia tahun 2025 dimaknai secara religius dan penuh khidmat oleh Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kecamatan Rancaekek. Dalam suasana yang sarat makna nasionalisme dan spiritualitas, berbagai elemen NU Rancaekek menggelar istigotsah dan doa bersama untuk para pahlawan bangsa dan pejuang kemerdekaan.

Acara istigotsah ini bukan hanya menjadi agenda tahunan, melainkan juga bentuk rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diraih oleh para mujahid dan pahlawan bangsa, serta menjadi ruang doa bersama agar bangsa Indonesia senantiasa diberi perlindungan dan kemajuan oleh Allah SWT.

banner 336x280

Salah satu pusat pelaksanaan kegiatan ini digelar di Sekretariat MWCNU Rancaekek, yang dihadiri oleh jajaran pengurus MWCNU, lembaga dan banom, tokoh masyarakat, serta warga Nahdliyin dari berbagai kalangan. Acara berlangsung khusyuk dengan pembacaan tahlil, istigotsah, dan doa khusus untuk para syuhada bangsa.

Di wilayah PRNU Rancaekek Wetan, kegiatan istigotsah juga digelar di dua lokasi yang berbeda. Yang pertama, bertempat di Sekretariat PRNU Rancaekek Wetan, Kampung Rancabatok, dipimpin langsung oleh Ketua Tanfidziyah PRNU, Ajengan Agus Ubaidillah, dengan suasana penuh kekhidmatan. Yang kedua, dilaksanakan di Madrasah Babussalam, Kampung Buah Dua, dengan tema “Malam Tasyakur HUT RI ke-80 & Haul Akbar Pejuang Kemerdekaan”. Kegiatan ini dipandu oleh Ajengan Ajay bersama jamaah setempat yang datang dari berbagai lapisan usia, sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang kemerdekaan.

Tak kalah istimewa, di wilayah Desa Jelegong, acara istigotsah dan doa kebangsaan berlangsung di Masjid Ar-Rahmat, Griya Ranca Indah 3, dalam format kolaboratif yang menggambarkan semangat gotong royong antar lembaga. Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara DKM Masjid Ar-Rahmat, Majelis Qur’an Qiro’ah (MQQ) Ar-Rahmat Assalafiyah, Majelis Taklim Ar-Rahmat, PRNU Jelegong, dan Karang Taruna Griya Ranca Indah 3. Istigotsah dipimpin langsung oleh Ajengan Alan Permana, Ketua Tanfidziyah PRNU Jelegong, yang juga merupakan pembina generasi muda NU di kawasan tersebut.

Sementara itu, nuansa tasyakur kemerdekaan juga menggema di lingkungan Pondok Pesantren Marhotillah, Desa Sukamulya, yang dipimpin oleh Ajengan Dian Wildan Hilmi, M.Pd., yang juga menjabat sebagai Ketua LPPNU Rancaekek. Di pondok ini, para santri dan masyarakat sekitar larut dalam istigotsah kemerdekaan sebagai wujud cinta tanah air dan penghormatan atas jasa para pahlawan.

Ajengan Dian Wildan dalam pesannya menegaskan pentingnya mengisi kemerdekaan dengan amal shalih dan kontribusi nyata. “Kemerdekaan adalah amanah besar. Maka generasi penerus harus menjaganya, bukan hanya dengan ucapan, tapi juga dengan ilmu, akhlak, dan kontribusi untuk umat,” ungkapnya.

Semua rangkaian kegiatan ini menjadi potret kebersamaan warga NU dalam menyambut peringatan kemerdekaan dengan pendekatan ruhaniyah yang mendalam. Bukan dengan pesta hura-hura, tetapi dengan munajat dan syukur, NU Rancaekek mengajarkan bahwa mencintai tanah air bukan hanya kewajiban sosial, tetapi juga bagian dari iman.

Dengan pelaksanaan istigotsah di berbagai titik tersebut, semangat nasionalisme religius terus terawat di tubuh NU Rancaekek, menjadi bagian dari warisan perjuangan ulama terdahulu yang menyatukan nilai keagamaan dengan semangat kebangsaan.