Gerakan Koin NU Sehati yang digagas oleh LAZISNU Rancaekek terus menunjukkan geliatnya. Memasuki fase penting, tim petugas LAZISNU Rancaekek mulai melakukan penarikan kotak koin tahap pertama dari para muzakki dan donatur yang selama ini telah berpartisipasi dalam program tersebut.
Penarikan ini dilakukan secara bertahap oleh para petugas LAZISNU yang tersebar di beberapa titik, meliputi pengurus MWCNU Rancaekek, para pegiat ekonomi yang tergabung dalam Lembaga Perekonomian NU (LPNU), serta sebagian warga Nahdliyin yang telah lebih dahulu menerima dan merawat kotak koin NU di rumah maupun tempat usaha mereka.
Dengan penuh ketelatenan dan kesungguhan, koin demi koin, receh demi receh dikumpulkan dan disatukan — bukan sekadar sebagai sumbangan materi, tetapi sebagai simbol kekompakan dan semangat gotong royong warga NU Rancaekek. Meski bernilai kecil jika dilihat satu per satu, namun ketika digabungkan, setiap koin menjadi kekuatan besar yang mampu menopang berbagai program keumatan.
Ketua LAZISNU Rancaekek, Ajengan Hasan Syarif, menyampaikan bahwa proses penarikan kotak ini bukan sekadar kegiatan administratif, tetapi menjadi bagian dari jihad sosial. “Di balik setiap receh yang kami kumpulkan, ada doa dan harapan dari umat. Ini bukan hanya soal nominal, tetapi semangat membangun kemandirian organisasi dan memperkuat kepedulian sosial warga Nahdliyin,” ujarnya.
Ia juga mengakui bahwa proses penarikan tahap pertama ini dilakukan dengan segala keterbatasan, baik dari sisi personel maupun operasional. Namun berkat semangat dan keikhlasan para relawan serta dukungan masyarakat, kegiatan ini tetap dapat berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah, walaupun dengan tenaga dan waktu yang terbatas, penarikan tahap pertama bisa kami mulai dan jalankan. Ini bentuk perjuangan bersama,” tambahnya.
Gerakan Koin NU Sehati sendiri merupakan upaya strategis untuk menggalang dana dari warga, oleh warga, dan untuk warga. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai program-program keumatan, seperti bantuan pendidikan, sosial, kesehatan, serta penguatan ekonomi berbasis masjid dan komunitas.
Para pengurus MWCNU, lembaga-lembaga, serta warga yang telah ikut ambil bagian dalam program ini menjadi pilar penting dalam menyukseskan langkah awal kemandirian NU Rancaekek secara finansial. Kegiatan ini juga menjadi cermin dari nilai-nilai keikhlasan, pengorbanan, dan perjuangan yang tertanam kuat dalam tradisi Nahdlatul Ulama.
Semangat penggalangan dana melalui koin ini juga menghidupkan kembali tradisi sedekah receh, di mana setiap orang — apapun latar belakang dan kemampuannya — dapat berkontribusi secara nyata bagi organisasi dan masyarakat.
“Semoga setiap koin yang terkumpul membawa keberkahan, menjadi wasilah kemajuan NU di Rancaekek, dan menjadi amal jariyah bagi seluruh donatur yang terlibat,” tutup Ajengan Hasan penuh harap.
Dengan terlaksananya penarikan kotak tahap pertama ini, LAZISNU Rancaekek semakin optimis bahwa gerakan Koin NU Sehati akan terus tumbuh dan menjadi kekuatan besar dalam mewujudkan kemandirian ekonomi umat dan keberlanjutan dakwah Nahdlatul Ulama di wilayah Rancaekek.
