STIT At-Taqwa bersama STIT Muhammad Mardiyana, yang berada di bawah naungan Yayasan Harmoni Cendekia Insani Bandung, menggelar acara Wisuda. Sebanyak 350 wisudawan dan wisudawati dari empat program studi (Prodi) di kedua lembaga pendidikan tinggi ini, yaitu Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah (PGMI), Pendidikan Islam Usia Dini (PIAUD), dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI), berhasil meraih gelar sarjana melalui sidang senat terbuka yang dilanjutkan dengan prosesi wisuda yang digelar di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor. Acara ini menjadi momen penting, tidak hanya untuk para wisudawan, tetapi juga bagi kedua kampus tersebut.
Acara wisuda ini tidak hanya menjadi sebuah perayaan keberhasilan akademik bagi mahasiswa, tetapi juga sebuah jawaban atas keraguan dan kekhawatiran yang sempat beredar di masyarakat mengenai legalitas dan keberadaan kampus tersebut. Sebelumnya, sejumlah isu yang berkembang, termasuk tuduhan bahwa wisuda yang dilaksanakan tersebut adalah ilegal dan “kampus bodong.” Isu-isu ini muncul setelah beberapa jurnalis melakukan wawancara dimana beberapa mahasiswa mengatakan kebingungannya terkait lokasi kampus dan perbedaan nominal biaya wisuda.
Namun, pihak Yayasan Harmoni Cendekia Insani yang menaungi kedua perguruan tinggi tersebut, bersama dengan manajemen kedua kampus, dengan tegas mengklarifikasi dan memberikan penjelasan bahwa segala kecurigaan yang muncul adalah hasil dari kesalahpahaman dan kekeliruan persepsi. Pihak yayasan dan manajemen kampus mempersilakan siapa saja yang ingin mengonfirmasi lebih lanjut untuk datang langsung ke kampus yang berlokasi di Jl. Kh. Ahmad Syadili, Cipasir, Desa Jelegong. Proses administrasi dan legalitas kampus sudah berlangsung lebih dari setahun, dan segala dokumen administrasi maupun dokumentasi yang diperlukan dapat ditunjukkan sebagai bukti otentik.
Pihak Yayasan dan manajemen kampus memberikan klarifikasi terhadap banyaknya spekulasi dan pertanyaan yang beredar tentang legalitas kampus. Pihak yayasan dan manajemen kampus menekankan pentingnya konfirmasi yang dilakukan secara langsung dan persuasif, agar tidak terjadi kesalahpahaman lebih lanjut. Mereka juga menjamin bahwa proses legalitas dan administrasi kampus sudah melalui prosedur yang benar dan sah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Selain itu, bagi kalangan organisasi keagamaan seperti NU Rancaekek, kehadiran kampus ini sangat disyukuri dan dihargai. Kampus ini memberikan peluang kepada kader-kader NU dan masyarakat luas untuk melanjutkan pendidikan tinggi, bahkan dengan adanya program beasiswa yang mempermudah akses pendidikan bagi mereka yang membutuhkan. Dengan demikian, kampus ini bukan hanya sekadar lembaga Pendidikan berorientasi profit semata, tetapi juga sebagai institusi Pendidikan inklusif yang berkontribusi mencetak generasi intelektual dan spiritual yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kampus STIT At-Taqwa sendiri dikenal dengan keberagaman dan keterbukaannya terhadap berbagai kalangan. Baik mahasiswa dari organisasi masyarakat (ormas) seperti NU, Muhammadiyah, Persis, maupun ormas lainnya, dipersilakan untuk dapat melanjutkan studi di kampus ini. Keberagaman ini menjadikan kampus STIT At-Taqwa sebagai lembaga pendidikan yang inklusif dan progresif, yang tidak hanya berfokus pada kualitas akademik, tetapi juga memperhatikan aspek keberagaman dan toleransi di dalamnya.
Kampus ini juga memberikan peluang besar bagi mereka yang kurang mampu melalui berbagai program beasiswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), sehingga memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi. Hal ini menjadikan STIT At-Taqwa sebagai bagian dari lembaga pendidikan yang berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa dan membangun mental serta spiritual generasi muda. Lebih dari itu, kampus ini juga menjadi contoh nyata dari semangat toleransi, sinergi, dan kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat. Kehadiran kampus ini diharapkan dapat semakin memperkuat semangat kebersamaan dan membangun masyarakat yang berkualitas dalam aspek Pendidikan dan spiritualnya.