Peringati HUT RI ke-80, NU Rancaekek Gelar Sarasehan Kebangsaan

Berita958 Dilihat
banner 468x60

Sarasehan Kebangsaan dengan tema “Keteladanan Sikap Patriotisme Para Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia” yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna Kelurahan Rancaekek Kencana pada Sabtu, 30 Agustus 2025, berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme. Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB hingga 12.30 WIB ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, diantaranya Camat Rancaekek Ir. H. Diar Hadi Gusdinar, M.Si, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Dapil IV Dr. Cecep Suhendar, M.Si., ormas-ormas, jajaran pengurus MWCNU Rancaekek, ranting-ranting, Lembaga dan banom, hingga Masyarakat umum dan generasi muda siswa-siswi sekolah di wilayah Rancaekek.

Acara dibuka dengan sambutan hangat oleh pembawa acara, Ajengan Ajay dari PRNU Rancaekek Wetan. Setelah itu, suasana semakin khusyuk dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Dr. Asep Saepul Bahri, yang memberi sentuhan spiritual dalam acara tersebut.

banner 336x280

Sebagai tanda cinta tanah air, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Ya Lailal Wathon yang dinyanyikan oleh Paduan Suara ibu-ibu Muslimat Ranting Kencana, yang membuat seluruh peserta larut dalam semangat nasionalisme.

Setelahnya, acara dilanjutkan dengan doa tawasul yang dipimpin oleh Ketua PRNU Rancaekek Wetan, Kiai Agus Ubaidillah.

Ketua Tanfidziyah MWCNU Rancaekek, KH. Ending Jauharuddin, S.Pd.I., menyatakan pentingnya acara sarasehan ini sebagai bentuk nyata perjuangan NU Rancaekek dalam mengisi kemerdekaan dan bakti untuk Rancaekek. Sambutan lain disampaikan Ketua Pelaksana Sarasehan, KH. Aan Aliyudin, M.Pd, menyampaikan sambutannya dengan mengingatkan pentingnya memahami sejarah perjuangan bangsa. “Kita harus berterima kasih kepada para pejuang dengan cara meneruskan perjuangan mereka, mengisi kemerdekaan sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing,” ujarnya. Ia juga mengapresiasi peran serta semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, termasuk sponsor, Pemerintah Kelurahan Rancaekek Kencana dan warga Kencana.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Camat Rancaekek sekaligus membuka acara, yang menyambut inisiatif diadakannya Sarasehan. Camat menyatakan, “Acara ini adalah bentuk silaturahim yang baik dan sangat penting untuk mempererat hubungan antar ormas keagamaan dengan pemerintah setempat dan Masyarakat Rancaekek. Sebagai bangsa yang telah merdeka selama 80 tahun, kita harus bangga dan terus memupuk persatuan dan kesatuan.” Camat juga menekankan pentingnya memupuk rasa nasionalisme di kalangan generasi muda, untuk memastikan kemerdekaan tetap terjaga dan diisi dengan baik.

Kegiatan juga diisi dengan penyerahan santunan kepada anak yatim dan dhuafa oleh Lazisnu Rancaekek. Santunan ini diserahkan secara simbolis oleh Ketua Lazisnu Rancaekek, Ajengan Hasan Syarif, kepada perwakilan pengurus PRNU Rancaekek Kencana. Setelahnya, doa bersama dipimpin oleh KH. Pepen, Rois Syuriah MWCNU Kecamatan Rancaekek, untuk memohon kelancaran dan berkah atas acara sarasehan tersebut.

Sarasehan ini dimoderatori oleh Ketua PRNU Rancaekek Kencana, Dr. Taufik Hidayatullah. Dalam pembukaannya, Dr. Taufik menyampaikan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah untuk menumbuhkan jiwa patriotisme di kalangan warga Rancaekek, terutama generasi muda, agar mereka lebih mengenal sejarah dan perjuangan para pahlawan.

Pembicara pertama, Camat Rancaekek, Ir. H. Diar Hadi Gusdinar, M.Si, menyampaikan pentingnya memahami sejarah lokal, terutama perjuangan kemerdekaan di wilayah Rancaekek. Ia mengingatkan, “Rancaekek adalah daerah yang berkembang pesat dan memiliki tantangan besar dalam menumbuhkan rasa nasionalisme di tengah arus urbanisasi. Maka saya mengapresiasi kepada NU Rancaekek yang menggelar acara sarasehan ini. ”

Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Dr. Cecep Suhendar, sebagai pembicara kedua, mengungkapkan bagaimana para leluhur di Rancaekek telah mengorbankan harta, tenaga, bahkan nyawa demi kemerdekaan. “Kita harus menghargai pengorbanan mereka dan meneruskan semangat perjuangan tersebut,” ujar Dr. Cecep.

Pembicara ketiga, KH. Nanang Mu’jijat, membahas peranan ulama dan kerajaan Nusantara dalam perjuangan kemerdekaan. Ia menyoroti bagaimana para ulama dan kerajaan turut berjuang dengan mengorbankan harta dan kekayaan untuk kemerdekaan bangsa.

Sementara itu, pembicara keempat yang mewakili Danramil Rancaekek menyampaikan tentang peran TNI dalam menjaga kemerdekaan, yang tak hanya terbatas pada pertahanan fisik, tetapi juga bersama-sama Masyarakat dalam membina territorial dan bersinergi Bersama ormas keagamaan termasuk NU Rancaekek.

Pembicara terakhir, Kiai Aan Aliyudin, M.Ag, mengingatkan pentingnya peran ulama dalam sejarah kemerdekaan, dengan mencontohkan tokoh ulama seperti Kiai Abas Buntet, yang memimpin Laskar Hizbullah dalam perjuangan kemerdekaan.

Sesi tanya jawab berjalan dengan sangat dinamis, di mana banyak pertanyaan muncul dari berbagai kalangan. Beberapa di antaranya menanyakan tentang disorientasi pemahaman memahami kebangsaan di tengah situasi saat ini. Seorang santri menanyakan bagaimana cara pemuda bisa tetap menumbuhkan patriotisme dalam era globalisasi dan gempuran budaya asing.

Acara diakhiri dengan doa dan ramah tamah. Sebagai simbol rasa syukur, para peserta menikmati hidangan bersama, termasuk tumpeng yang telah disiapkan sebagai penutup acara. Semoga dengan terlaksananya Sarasehan Kebangsaan ini, warga Rancaekek semakin menguatkan rasa cinta tanah air dan memiliki jiwa patriotism untuk terus berkontribusi dalam membangun bangsa melalui berbagai bidang.

Melalui acara sarasehan ini, diharapkan generasi muda Rancaekek dapat lebih mengenal sejarah bangsa, serta meneladani semangat perjuangan para pahlawan. Sarasehan ini menjadi pemicu untuk terus melanjutkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan demi kemajuan bangsa dan negara umumnya, dan kemajuan Rancaekek khususnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *