Gerakan Koin NU SEHATI terus bergulir dan meluas di berbagai lapisan masyarakat. Setelah sebelumnya terdistribusi kepada jajaran pengurus MWCNU Lembaga banom dan ranting, kini LAZISNU MWCNU Rancaekek mulai menyasar pelaku usaha dan ekonomi lokal di bawah naungan LPNU Rancaekek.
Langkah ini bukan sekadar strategi distribusi kotak infak, tapi bagian dari ikhtiar besar membangun budaya berbagi di sektor ekonomi, dari warung ke warung, dari kios ke kios, dari usaha kecil untuk kemaslahatan yang besar.

Dalam semangat gotong royong dan dakwah sosial, LAZISNU dan LPNU bekerja sama mendistribusikan kotak Koin NU SEHATI ke pelaku ekonomi seperti pedagang, warung, bengkel, dan tempat-tempat usaha para pelaku ekonomi LPNU.
“Bayangkan kalau setiap warung dan toko NU punya kotak Koin SEHATI, lalu setiap hari ada orang masuk dan ikut nyumbang meski hanya seribu-dua ribu rupiah. Dari uang receh itu bisa terkumpul dana yang luar biasa untuk bantu pendidikan, pengobatan, bahkan modal usaha warga,” ujar Ketua LAZISNU MWCNU Rancaekek.
Ini bukan sekadar meletakkan kotak, tapi menyemai nilai sedekah di tempat-tempat penghidupan. Bahwa berdagang tak hanya bicara untung-rugi, tapi juga soal keberkahan dan amal jariyah.
LPNU sebagai lembaga yang membina sektor ekonomi warga NU punya peran penting dalam program ini. Mereka mengenal siapa saja pelaku ekonomi binaan, tahu karakteristiknya, dan bisa mendampingi secara langsung agar kotak Koin NU SEHATI tidak hanya diletakkan begitu saja, tapi dipahami dan dirawat.
Ketua LPNU Rancaekek menyampaikan, “Pelaku usaha NU itu bukan cuma penggerak ekonomi, tapi juga kader dakwah yang punya pengaruh sosial. Ketika mereka berkontribusi dalam Koin NU SEHATI, mereka sedang mengajarkan bahwa sedekah bukan hanya tugas ustaz, tapi juga pengusaha.”
Mungkin ada yang bertanya, “Kenapa justru warung dan pelaku usaha yang jadi sasaran distribusi kotak infak?” Jawabannya simpel: karena mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat setiap hari.
Di warung, orang mampir beli kopi, rokok, atau mi instan. Di kios, ada transaksi yang terus berlangsung. Di sanalah tempat yang strategis untuk membangun kebiasaan infaq harian. Selain itu, pelaku usaha juga punya kesadaran spiritual tinggi: mereka tahu bahwa rezeki datang dari Allah, dan sedekah adalah salah satu pintu pembukanya.
Dan yang lebih indah, program ini tidak membebani siapa pun. Kotak Koin NU SEHATI bukan alat pungutan, tapi wadah kebaikan. Isinya bisa recehan, bisa uang kecil, bahkan bisa infak dari konsumen yang dengan ikhlas ikut menyumbang.
Kotak-kotak kecil ini memang sederhana bentuknya. Tapi nilai dan harapan yang dibawanya sangat besar. Setiap uang yang masuk akan disalurkan untuk bantuan pendidikan anak yatim dan dhuafa, bantuan modal usaha warga kecil, layanan dan bantuan Kesehatan, penanggulangan musibah dan bencana, kegiatan dakwah, keagamaan, dan sosial lainnya
Dengan pengelolaan yang amanah, transparan, dan terukur, Koin NU SEHATI bukan hanya gerakan sedekah, tapi juga fondasi untuk kemandirian NU dan kesejahteraan masyarakat. Karena ekonomi yang berdaya adalah ekonomi yang peduli. Karena dagang yang berkah adalah dagang yang berbagi.