Bertempat di Pesantren As Solehhiyah, Kampung Cibojong Haurhapit, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) PCNU Kabupaten Bandung melaksanakan Pelatihan Calon Instruktur, dengan mengusung tema: “Menciptakan Instruktur Cerdas, Berkualitas, Agar Terwujudnya Kader yang Militan, dan Kompetibel.”
Pelatihan berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 1 hingga 3 November, dengan memberikan berbagai pembekalan materi kepemimpinan. Para pemateri didatangkan baik dari PWNU maupun PCNU, serta melibatkan kalangan dari lembaga.
Sesi hari kedua diisi dengan materi pelatihan Ice Breaking, yaitu pelatihan untuk membangun suasana yang kondusif, menyenangkan, menggairahkan, dan lucu. Materi ini disampaikan oleh instruktur dari LTN NU Kabupaten Bandung, yakni Ustadz Uje (Ujang Rahmat), seorang pemegang lisensi instruktur hipnoterapi tingkat nasional, yang juga merupakan Ketua PC DMI (Dewan Masjid Indonesia) Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
KH. Agus Ahmad Qustholany, M.Ag., Ketua PCNU Kabupaten Bandung, sangat mengapresiasi kegiatan dari Banom PCNU ini.
“IPNU merupakan harapan dari adanya regenerasi untuk kader-kader penerus, yang memiliki militansi dan bisa diandalkan bagi pewarisan nilai-nilai kejam’iyahan di NU. Mereka harus menciptakan kepemimpinan yang handal, berilmu, berdedikasi, dan bertanggung jawab atas amanah memajukan NU di masa mendatang. Kepemimpinan mereka digembleng sejak kini agar siap sebagai calon pemimpin masa depan NU,” ungkapnya.
Kader-kader muda PAC IPNU Rancaekek turut serta sebagai peserta dalam Latihan Instruktur tersebut. Partisipasi mereka merupakan bagian dari upaya memperkuat kapasitas kader dalam kepemimpinan, organisasi, dan pembelajaran keislaman.
Salah satu harapan utama IPNU Rancaekek dari kegiatan ini adalah mengembangkan kemampuan kepemimpinan para kader muda yang akan memimpin masa depan organisasi. Melalui pelatihan ini, kader IPNU tidak hanya diajarkan menjadi peserta, tetapi juga sebagai instruktur yang mampu menyampaikan materi dan mengarahkan rekan-rekannya dalam berbagai kegiatan. Dengan keterampilan instruksional yang mumpuni, mereka diharapkan dapat memimpin di berbagai level, baik ranting maupun cabang.
Kepemimpinan dalam IPNU tidak sekadar menjadi pemimpin organisasi, tetapi juga sebagai pendidik dan penggerak yang dapat menumbuhkan semangat juang serta nilai-nilai ke-NU-an pada generasi muda. Para kader diharapkan bisa lebih tegas, bijaksana, dan efektif dalam menyampaikan pesan-pesan organisasi, serta siap dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebutuhan organisasi.
Pelatihan ini juga memperkuat kemampuan organisatoris kader IPNU Rancaekek. Mereka diberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan dalam merencanakan kegiatan, mengelola acara, dan mengorganisasi berbagai jenis pelatihan. Dengan kemampuan ini, kader IPNU diharapkan tidak hanya menjalankan kegiatan yang sudah ada, tetapi juga menciptakan inovasi-inovasi kegiatan yang bermanfaat bagi anggota dan masyarakat sekitar.
Kemandirian dalam berorganisasi adalah salah satu nilai yang ditanamkan oleh IPNU. Pelatihan ini bertujuan menumbuhkan sikap mandiri pada setiap kader. Kader yang dilatih diharapkan dapat memimpin kegiatan secara mandiri, bahkan merancang program baru yang memberdayakan anggota lainnya. Kemampuan ini akan meningkatkan rasa tanggung jawab dalam berkontribusi untuk kemajuan organisasi.
Keikutsertaan kader PAC IPNU Rancaekek dalam Latihan Instruktur adalah langkah strategis untuk mengembangkan potensi organisasi. Harapan besarnya adalah para kader dapat mengasah kemampuan kepemimpinan, meningkatkan keterampilan organisasi, menyebarkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah, serta berkontribusi aktif di masyarakat. Dengan keterampilan dan semangat yang diperoleh dari pelatihan ini, kader IPNU Rancaekek diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan organisasi, agama, dan masyarakat. Di masa depan, mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan global dengan dedikasi dan keberanian.
