Syahriahan PAC Fatayat NU Rancaekek Dibalut Nuansa Haru, Peringati 1 Tahun Wafatnya Almh. Ustadzah Maesaroh

Berita176 Dilihat
banner 468x60

Pengajian rutin bulanan Syahriahan yang digelar oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama Kecamatan Rancaekek kali ini terasa berbeda dan penuh makna. Bertempat di Masjid Besar Rancaekek, kegiatan syahriahan yang biasanya berlangsung dalam suasana ceria dan semangat, kini dibalut dengan nuansa haru dan khidmat. Pasalnya, momen syahriahan edisi Agustus ini sekaligus dirangkai dengan Haul (peringatan wafat) satu tahun almarhumah Ustadzah Maesaroh, sosok penting dalam kepengurusan PAC Fatayat Rancaekek.

Almarhumah Ustadzah Maesaroh dikenal sebagai salah satu kader teladan Fatayat NU yang mengabdikan dirinya dengan sepenuh hati untuk organisasi, baik dalam program-program keagamaan, sosial, maupun pemberdayaan perempuan muda Nahdliyin di wilayah Rancaekek.

banner 336x280

Acara syahriahan dimulai dengan pembacaan tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, dipersembahkan khusus untuk almarhumah. Doa-doa mengalir khusyuk dari para jamaah, memohonkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT untuk beliau yang telah mendahului. Tangis haru tak bisa dibendung oleh sebagian anggota dan sahabat dekat almarhumah, yang mengenang kembali sosoknya yang bersahaja, pekerja keras, dan penuh dedikasi dalam setiap langkah pengabdiannya di Fatayat dan Nahdlatul Ulama.

Ketua PAC Fatayat NU Rancaekek, Ustadzah Ekawati NS, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas wafatnya Ustadzah Maesaroh setahun silam. “Beliau bukan hanya pengurus, tapi juga inspirasi bagi kami. Kesetiaan beliau terhadap perjuangan di Fatayat, semangatnya dalam mendampingi program-program dakwah, serta kepeduliannya kepada para anggota muda adalah warisan semangat yang terus kami jaga,” ujarnya penuh haru.

Ustadzah Ekawati juga mengajak seluruh anggota Fatayat yang hadir untuk menjadikan momen haul ini sebagai pengingat akan pentingnya khidmat dalam organisasi. “Setiap kita akan meninggalkan jejak. Mari kita isi hari-hari kita di Fatayat ini dengan kontribusi nyata, seperti yang telah dicontohkan oleh almarhumah Ustadzah Maesaroh. Karena amal jariyah tidak pernah terputus, dan setiap pengorbanan pasti berbuah pahala,” tambahnya.

Haul almarhumah ini juga menjadi ruang refleksi bersama bagi para kader Fatayat NU Rancaekek untuk terus menjaga kekompakan, semangat kebersamaan, serta menjaga nilai-nilai keikhlasan dan keteladanan yang telah diwariskan oleh pendahulu-pendahulu mereka.

Setelah doa dan tausiyah, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan obrolan hangat antar anggota, mengenang masa-masa kebersamaan dengan almarhumah, sekaligus menyusun kembali komitmen perjuangan dalam menggerakkan Fatayat NU di wilayah Rancaekek.

Dengan terselenggaranya syahriahan dan haul ini, PAC Fatayat NU Rancaekek menunjukkan bahwa perjuangan organisasi bukan hanya tentang program, tapi juga tentang hubungan emosional dan spiritual yang mempererat ukhuwah serta menjadikan pengabdian sebagai ladang amal yang abadi.

“Al-Fatihah untuk almarhumah Ustadzah Maesaroh. Semoga Allah menempatkan beliau di tempat terbaik di sisi-Nya. Amin ya Rabbal ‘Alamin.”

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *